Thursday, July 6, 2017

5 Kenyataan Hidup yang akan dihadapi selepas lulus SMA/K, Ekspetasi memang tidak seindah Realita Kawan

Hi nama gw Edil, balik lagi di Blogger kali ini yang akan membahas tentang “5 Kenyataan Hidup yang akan dihadapi selepas lulus SMA/K” sebelumnya, gw mau bernostalgia ketika dulu masuk kelas akhir di masa SMK atau kelas 12, kalian semua tentu bahagia karena perjuangan sekolah kalian akan segera berakhir, ya menjadi kakak senior yang paling besar dan di hormati, serasa dunia milik sendiri dan bebas mau melakukan apapun karena ada embel-embel gw senior, gw lebih tua dari lo, dsb. Bahagia karena penderitaan sekolah akan segera berakhir, yang artinya enggak akan merasakan lagi pegalnya upacara bendera, harus periksa tas untuk di cek makananan yang mengandung plastik ckck (sst ini di sekolah gw dulu), harus disiplin, rambutnya segini ya ukurannya, eh baju-nya yang rapih dong jangan keluar gitu, kaos kaki harus putih, lama-lama gerahkan serasa enggak bebas, but it’s the time to go out, kalian benar-benar lulus dari masa SMA. Terus kalau udah lulus gimana gw, yang mau ambil kuliah mending masih punya tujuan, yang mau kerja tinggal nyari dan lamar. But hidup ini enggak sesimpel itu bro, mau kuliah pun di Indonesia ini jelimet, pake tes SBMPTN atau SNMPTN so bagi kalian yang basicnya SMK bisa apa kalau punya tujuan mau kuliah ? itu mungkin beberapa gambaran kenyataan yang akan gw bahas lebih detail di bawah ini, scroll up terus guys J

    1. Ketika hidup rutinitas yang sudah terjadwal sekolah, tiba-tiba jadi libur berkepanjangan karena kelulusan memberikan waktu libur yang panjang bagi kita untuk merenungi nasib, mau dibawa kemana nih arah selanjutnya ?

 discover your destiny via google.com

Bangun pagi, sholat subuh, sarapan ala kadarnya, lalu siap-siap berangkat sekolah sambil terburu-buru karena takut kesiangan, itulah rutinitas anak pelajar Indonesia setiap harinya. Belajar sampai sore, dan pulang ke rumah lanjut hangout atau langsung tidur. Begitu seterusnya sampai batas waktu yang ditentukan, terjadwal, rutin dan menjadi kebiasaan. Namun tiba-tiba semua rutinitas itu berganti dengan malas-malasan dikasur, nonton drama korea, hangout bareng teman-teman dsb, hidup jadi gak terjadwal lagi karean kurikulum sekolah telah berakhir, so kita yang tadinya terbiasa dikontrol oleh orang tua dan sekolah, tetiba harus membuat kurikulum hidup sendiri, mau dibawa kemana nih arah hidup gw selanjutnya ? lo gak bisa bergantung sama ortu atau teman lo, karena semua memiliki kehidupannya masing-masing terlebih selepas lulus SMA lo sudah dianggap mampu dan dewasa oleh ortu. Jadi kayak “it’s your way, just pick up your destiny” 

    2. Ketika kita sadar bahwa teman-teman yang kita miliki semakin berkurang dan menjauh, apalagi ketika surat undangan resepsi datang satu-persatu menghampiri, bagi kita yang jomblo ini serasa ujian yang begitu berat, tulisan “kamu/patner” di sampul depan undangan membuatmu semakin tabah menjalani kehidupan ini

friends via shutterstock.com

 “I have 422 friends, Yes i’m alone” jika kalian sudah nonton video “LOOK UP” pasti sudah ngeh dengan omongan pertama ini, ya teman merupakan esensi terpenting di masa SMA, karena dengan adanya teman, ketika masa SMA. Hidup kita jadi terasa lebih berwarna kayak nano-nano bukan permen blaster ya J. Namun selepas kalian lulus, teman itu merupakan barang langka jika diibaratkan barang apalagi sahabat, mungkin bisa dihitung dengan jari maksimal hanya 5, menurut gw. Ketika sudah lulus semua teman lo sibuk dengan urusan pribadinya masing-masing, ada yang punya teman baru, membina rumah tangga dengan pasangannya, jadi anak kuliahan yang super sibuk atau sibuk ngurusin kerjaan yang gak kelar-kelar. Sampai pada akhirnya arus undangan resepsi-pun datang silih berganti dalam kehidupan lo, beruntung bagi yang memiliki pasangan mereka bisa datang berdua saling pamer, namun bagi kita yang jomblo, ini merupakan ujian yang berat, kita pun jadi sibuk mencari-cari teman yang bisa bareng datang ke kondangan, bahkan saking banyaknya jomblo sampai ada patner bayaran lo guys, buat nemenin lo pergi ke kondangan. 

3.  Budaya super kemal (Kepo Maksimal) Indonesia yang buat lo baper setiap harinya, karena tiap hari ortu, tetangga, kakek-nenek sampai buyut lo nanya, kapan nikah ? udah dapet kerja belum ? kapan mau kerja ? kenapa enggak jadi PNS aja ? liat tuh anak tetangga sudah kerja, masa kamu belum juga ?

kepo via cdnimagesmedium.com

Please deh stop pertanyaan-pertanyaan itu, kalian semua pasti pusing kan harus jawab apa ? budaya kepo maksimal Indonesia ini emang rempong banget guys, maunya ngurusin hidup orang lain aja. Padahal bukan berarti kita yang masih nganggur di rumah gabut gak jelas, Cuma tidur, makan dan nonton. Kalian juga pasti berpikir jauh kedepan, ke masa depan lo guys, ribuan lamaran pasti sudah lo sebar di seluruh perusahaan,  yang lo mau kerja disana. Tapi emang dasar belum rezekinya aja, makanya Tuhan belum ngasih lo kesempatan kerja, so buat kalian semua yang merasa terintimidasi dengan kekepoan maksimal ini, hiraukan deh jauh-jauh. Lebih baik nih perbanyak doa sama Tuhan dan ngaji jangan lupa, karena gw pernah baca “Jika kita menginginkan sesuatu dalam kehidupan ini, jangan langsung ambis ke depan tapi pantulkan ke Atas” yang artinya guys, jika kita mau sesuatu jangan langsung maunya kerja terus dan berambisi banget, tapi pantulkan dulu ke yang Maha Kuasa. Kan keputusan ada di tangannya, so kita sebagai manusia  cuma bisa berencana dan berusaha aja. Keep strong J  

   4. Sekolah jadi tempat terindah, dimana kita ingin merasakan lagi berada disana. Karena kehidupan setelah lulus, jauh berbeda 360 derajat. Kita pun jadi merasakan pentinganya mensyukuri nikmat Tuhan atas setiap kesempatan yang diberikan-Nya

school via dokumen pribadi

Sekolah jadi tempat yang istimewa  bagi kita setelah lulus SMA, dimana kita ingin merasakan lagi belajar bersama dengan teman-teman, bercanda bareng, ngobrol sampai larut, gabut gak jelas, main game sampai lupa waktu, jailin guru dikelas sampai jadi pundung karena tingkah kita yang konyol. kebersamaan-kebersamaan itulah yang selalu hadir disetiap langkah ketika melihat sekolah dulu. So kita pun jadi merasa bersyukur atas segala nikmat Tuhan, karena telah diberikan kesempatan untuk menimba ilmu bersama teman-teman yang luar biasa, kini selepas lulus kita cuma bisa mengenang kelucuan itu dalam memori. Berharap akan tetap berada ditempatnya sampai kapanpun. 

   5. Selepas lulus SMA kalian mulai membiayai hidup sendiri, jauh dari orang tua dan merantau. Karena sekarang bukan saatnya lagi terus meminta tapi memberi. Atas semua biaya yang telah di berikan ortu sampai kalian lulus SMA

 dollar via abcnews.com

Lo mulai sadar bahwa kebutuhan buat hidup itu, bukan tentang lo aja. Karena ada orang tua yang mendorong lo sampai berada di titik sekarang ini. Yang tadinya sudah dapat gaji bisa foya-foya, jadi mikir 2x. Kalian mulai merubah pemikiran untuk memberi terlebih dahulu, dan yang paling penting sifat dermawan dan bijak lo mulai tumbuh, seiring berjalannya waktu. Selain itu jauh dari ortu membuat lo sadar sepenuhnya bahwa setiap momen kebersamaan itu sangat penting guys.

Akhirnya, semoga kita semua sadar akan realita yang terjadi setelah lulus dari SMA, dan menjadikan setiap peristiwa sebagai suatu pelajaran yang harus di kembangkan terus. Terima kasih telah menyempatkan waktunya untuk mengunjungi blog ini dan membaca. Silahkan comment untuk saran dan tambahan poin selain 5 hal diatas. Sayonara see you next time

0 comments:

Post a Comment