Saturday, October 13, 2018

Pengalaman Legalisir Dokumen ke Kedutaan Besar Korea

  Hari itu, matahari bersinar begitu terik tanda pagi sudah berlalu, dan siang datang menyeruak penuh intrik. Dengan rasa malas yang menggelayut ku paksakan kaki ini melangkah ke kamar mandi, lalu bergegas pergi secepatnya ke notaris terdekat untuk melegalisir ijazah serta transkip nilai yang niatnya akan ku cap appostile di kedutaan Korea dalam minggu ini, ku putuskan untuk mendapat cap notaris dari orang yang sama seperti tahun lalu, meskipun aku tidak pernah mengharapkan akan mendapat cap dan tanda tangan itu secara gratis, namun nyatanya itulah yang terjadi. Bu notaris ini sangatlah baik, dia tidak ingin dibayar, hanya berharap kesuksesan akan dokumen-dokumen yang ia tanda tangani berbuah hasil. Setelah dokumen ditanda tangani notaris selesai, aku langsung pergi menuju kedutaan besar Korea Selatan, berbekal sebuah info di website bahwa untuk mendapat cap appostile hanya perlu cap notaris, sesampainya di Kedutaan Korea Selatan, tepatnya di Jalan Gatot Subroto Kav 57, Jakarta Selatan. Tanpa ba bi bu langsung ku hampiri penjaga disana dan membicarakan maksud dan tujuan datang ke kedutaan, setelah pemeriksaan kartu identitas atau ktp, aku dipersilahkan masuk ke dalam gedung yang hampir semuanya di dominasi warna abu-abu coklat terang itu. Wow sesampainya di dalam ruangan ternyata sangat penuh sekali orang, terutama para agen-agen travel. Hmm hal ini menunjukkan bahwa Korea Selatan menjadi destinasi favorit bagi kalangan orang-orang Indonesia untuk berlibur hehe bagaimana tidak, siapa sih zaman sekarang yang enggak mau ke Korea J


Gedung Kedutaan Korea Selatan
via Dokumen Pribadi

Akhirnya masuk yeayy  
via Dokumen Pribadi

Oh iya, back to the topic. Jadi pas pertama masuk ke gedungnya itu kita harus nanya dulu sama satpam disana, mau cap appostile. Tenang satpamnya orang Indonesia kok, masa iya oppa oppa korea jadi satpam hehe. Nanti si pak satpam ini bakal ngarahin kita ke loket yang memang khusus untuk menangani hal-ihwal cap-cap legalitas dokumen. Dan eng ing eng, drama episode 1 pun dimulai, jadi pas aku nyerahin dokumen ijazah sama transkip untuk di cap appostile. Si mbaknya bilang bahwa peraturan baru sekarang untuk ngedapetin cap appostile itu harus dapat cap dulu dari kemenkumham sama kemenlu. Walah -__- shocknya, udah capek-capek lah kesini. Belum kedua tempat itu akan memakan waktu lagi. Alhasil dijam itu juga aku langsung pergi ke kemenkumham pake grab wuush dari Jakarta Selatan- Jakarta Pusat di Gedung Ciks Menteng.

Alamat Kemenkumhan yang nerima legalisasi dokumen disini ya inget
via Dokumen Pribadi

Jadi sebenarnya sempat ada miskom sih dan enggak sempat nanya, ternyata gedungnya kemenkumham itu ada 2 yang pertama gedung yang besar, mungkn itu pusatnya. Entahlah dimana alamatnya lupa, pokoknya masih Jakarta Selatan, dan kemenkumham untuk legalisasi itu ada di Menteng, tepatnya di Gedung Ciks, gedungnya warna biru pinggir jalan keliatan kok nanti hehe. Jadi sesampainya di Kemenkumham ini, ternyata prosesnya udah online, alhasil aku harus mengisi semua data dan upload dokumen yang ingin di legalisasi di portal mereka di https://ahu.go.id pilih bagian legalisasi dokumen ya. Jangan lupa Upload dokumen yang ingin di legalisasi, bisa dalam bentuk pdf atau jpg. Kalau mau legalisasi 2 dokumen ya berarti uploadnya 2 sekaligus. Ok semua selesai kirim permohonan deh, voila tunggu sampai permohonan kita di verifikasi dan dinyatakan di terima oleh pihak kemenkumham. Jadi sebenarnya proses verifikasinya cepet kok, siang kirim permohonan besok sudah bisa mendapatkan sticker dari pihak kemenkumham. Widiih canggih sekali ya.

 Suasana di dalam ruangan kemenkumham, banyak yang legalisasi dokumen juga lho
via Dokumen Pribadi

Drama kemenkumham terlewati, aku langsung go ke kemenlu, eits ternyata sekarang kemenlu melakukan hal yang sama kalau mau legalisasi dokumen, jadi harus lewat online pakai aplikasi yang namanya legalisasi kemenlu di android, sudah bisa di download pemirsa. Disana semua jelas tata caranya kurang lebih dengan kemenkumham, bedanya dia versi android. Tapi jujur aplikasinya sederhana sekali, dalam sudut pandang lulusan software engineering ya, wkwk terkesan monoton dan membosankan, awalnya aku enggak percaya, instansi pemerintah segede kemenlu aplikasinya sederhana sekali hehe tapi bisa berfungsi dengan baik even user interfacenya biasa aja, dan grafiknya membosankan. Nunggu lagi kurang lebih sehari dapat notif di aplikasi bahwa permohonan diterima, dan harus konfirmasi pembayaran terus nanti tinggal datang deh ke kemenlu bawa dokumen yang mau dilegalisasi, notes penting. Di Aplikasi tertulis bahwa untuk legalisasi bisa dilakukan satu hari kerja setelah dapat notif berhasil pukul 13.00, disarankan untuk datang sebelum jam segitu, karena banyak juga yang legalisasi disana, kalau bisa pagi-pagi karena ada nomor antrian lagi L

Ngantri lagi nomor 46 via Dokumen Pribadi 

Setelah nomor antrian di panggil, serahkan dokumen yang mau dilegalisasi dan tunggu beberapa menit nanti petugas akan memanggil nama. Voila setelah mendapatkan ttd dari kemenlu, aku langsung tancap gas lagi ke kedutaan Korea Selatan, melakukan prosedur yang sama seperti tahap awal dan akhirnya appostile dokumen ada ditangan, oh iya update harga sekarang satu dokumen dibuat appostile itu harganya 59.200, 

Voila Appostile Dokumen akhirnya beres
via Dokumen Pribadi

Slip Pembayaran Appostile via Dokumen Pribadi

Akhirnya drama panjang yang menguras energi ini selesai, semoga apapun hasilnya nanti. Aku akan terima dengan lapang dada, yang penting satu usaha dulu. Semoga membantu ya, Terima Kasih dan Selamat Malam J

Tuesday, August 28, 2018

#1 Refleksi Diri, Kemana Diriku yang Selama ini?

negara Impianku via http://travel.tribunnews.com

 Selasa, 28 Agustus 2018, semua kejadian berlalu begitu cepat, memberikan warna dalam hidupku. bermacam-macam ia memberikan kesan, kelabu, jingga, merah dan biru. sedangkan aku masih berada ditempat yang sama dengan periode waktu yang berbeda, rasa jenuh yang menggelayut tak bisa ku tampik dengan satu-dua kata, ia menjelma dan terus menghantuiku untuk segera membuat perubahan, karena secara harfiah hidup ini tidak boleh monoton, hidup harus luas, besar dan penuh wawasan, ini adalah kali pertama bagiku menulis dan mencurahkan apa yang ada dalam pikiran ini di blog, kemarin? entahlah mungkin aku memang terlalu naif dan sok sibuk sehingga tidak sempat untuk menulis jurnal. kalau boleh dikata sebenarnya selama ini yang salah dan kurang berusaha adalah diriku sendiri, Tuhan selalu membantu disetiap kesempatan, Tuhan selalu memperlihatkan setiap hal apa yang kuingin kan dalam hidup ini. aku yang terlalu jauh dengan-Nya, aku yang terlalu sombong tidak pernah menyapa, dan meminta pertolongannya, aku yang terlalu sok sibuk tidak pernah melantunkan ayat suci Al-Qur'an. lalu bagaimana Sang Pencipta dapat membantuku sedangkan aku meminta pertolongan-Nya dikala butuh, dikala buntu, dikala lelah... maafkan aku Tuhan, mulai saat ini aku sedang berproses menjadi orang yang lebih baik, terutama dalam menjalani setiap kehidupan yang Engkau berikan, meskipun lelah ini, keringat, tekanan pekerjaan yang tak kunjung usai, aku percaya Engkau ada bersamaku, aku percaya Engkau akan membukakan pintu impian yang selama ini kudambakan. ditengah langit kelabu, sore Jakarta, macetnya juga kesibukan yang tiada henti. Aku akan terus berusaha untuk memperbaiki diri, dan menggapai impianku menjadi kenyataan, Aku Cinta Padamu ya Rabb...

Friday, January 19, 2018

5 hal yang harus kamu ingat, bahwa menjadi orang biasa-biasa saja sudah tidak eksis di zaman sekarang ini

Pernah enggak sih ? kamu merasa hidup ini “just let it flow” ikutin aja arusnya kemana, kalau lagi booming A ya kamu harus ikut A, kalau lagi booming B kamu juga kudu jadi B. Padahal hidup itu sebuah pilihan, sebuah kebebasan yang secara harfiah diberikan kepada manusia untuk dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Manusia tidak diciptakan seperti robot yang sudah di program terlebih dahulu, manusia itu fleksibel. Mampu dan bisa mengendalikan setir kehidupannya sendiri tanpa program, lantas kenapa masih banyak orang-orang saat ini yang hidup dengan motto “just let it flow”, so mari kita merenung lagi dan ingat dengan 5 hal berikut ini bahwa menjadi orang biasa-biasa saja sudah tidak eksis di zaman sekarang ini.

    1. Kecanggihan teknologi saat ini mampu dimanfaatkan dengan sebaik mungkin, tinggal bagaimana cara kita menghadapi setiap kemajuan yang ada. Apakah mampu membawa perubahan baik atau justru sebaliknya
Memanfaatkan Teknologi via www.pexels.com

Di abad 21 saat ini, teknologi merupakan sesuatu yang sangat lumrah di kalangan masyarakat. Salah-satu contohnya dengan keberadaan “Smartphone” namun yang kita lihat saat ini justru kebanyakan penggunaan “Smartphone” masih digunakan hanya sebatas untuk mengeksiskan diri di media sosial, haus pujian palsu dari setiap pengguna, harus dapat like 100K dsb. Please, don’t be an ordinary person yang sudah terlalu umum. Buatlah sebuah karya, manfaatkan keberadaan akses teknologi ini untuk sesuatu yang menghasilkan bukan justru menjerumuskan.

    2.  Mulai sekarang Stop!!! Untuk berpikir, apa yang orang lain pikirkan tentang kita. Apapun yang kamu lakukan tidak butuh izin orang lain. Kehidupan ini ada di tanganmu sepenuhnya

Kehidupan ada di tanganmu via www.pexels.com

Banyak diantara kita, ketika ingin melakukan sesuatu yang baru, rencana baru demi kehidupan yang lebih baik. Lebih banyak mempertimbangkan pendapat orang lain, daripada dirinya sendiri. Ingat kehidupan ini sepenuhnya tanggung jawabmu, dan kamu tidak butuh izin orang lain untuk mulai melakukan apa, yang kamu inginkan dalam hidup ini

    3. Apakah kamu sudah yakin ? tidak akan menyesal dengan kehidupanmu 10 tahun dari sekarang ? 
      apa kamu memperbaiki kehidupanmu saat ini ? belajar ? berusaha dan berjuang mewujudkan impian?


Yakin dengan kehidupan via www.pexels.com

Bermain Smartphone sepanjang hari, stalking akun instagram, nonton sepanjang hari, nongkrong bersama teman sampai larut malam, anak-anak bergaul dengan orang dewasa, merokok merupakan kewajiban dan sesuatu yang keren banget, pergaulan bebas adalah hal lumrah, sembahyang nomor dua dsb. Apakah ada salah-satu sikap diantara pernyataan diatas yang masih dipertahankan hingga sekarang ? atau malah lebih parah. Yukks mari kita merenung sejenak,  dengan melakukan semua hal di  atas apakah kamu sudah yakin bahwa kamu tidak akan menyesal 10 tahun dari sekarang ?

      4.  “You Are The Winner.....” diantara ribuan insan yang berjuang membuahi indung telur, kamu satu-satunya yang berhasil menjadi pemenang

Pemenang via bsnscb.com

Setiap manusia yang di lahirkan di muka bumi ini adalah pemenang, anugerah pemberian Tuhan YME, lantas mengapa saat ini jiwa membara sebagai seorang pemenang perlahan sirna ? lantas memilih untuk menjalani kehidupan biasa-biasa saja? Kita terlalu hebat untuk menjadi biasa, ada alasan kenapa kita yang dipilih, hidup terlalu sebentar jika dihabiskan hanya untuk menjadi biasa saja. Bangkit dan maju, tersenyum, buatlah rencana untuk mimpi-mimpi yang akan kita raih, dan yang terpenting adalah action nyata, untuk mewujudkan setiap mimpi menjadi kenyataan.

5. Dan yang paling penting, sudah siapkah kita untuk berjalan sendirian ? menerima setiap ocehan tentang mimpi kita dengan lapang dada ? rasa sakit karena gagal ? menunggu dalam kekecewaan lalu bangkit lagi ? 

Berjuang Sendiri via www.pexels.com

Menjadi luar biasa itu butuh proses, butuh rasa sakit, kecewa dan gagal berkali-kali, juga siap-siap untuk berjalan sendirian. Karena ketika kita memutuskan untuk berubah demi memperbaiki kehidupan, semua orang tidak akan mengerti, mereka menjauh dan acuh. Tapi semua itu hanya sementara, karena semua akan indah pada waktunya, waktu yang akan menjawab, yang perlu kita lakukan hanya terus berusaha dan berjalan di jalan yang sudah menjadi tujuan kita, tak peduli seberap besar halangan dan rintangan yang menanti di depan sana.