negara Impianku via http://travel.tribunnews.com
Selasa, 28 Agustus 2018, semua kejadian berlalu begitu cepat, memberikan warna dalam hidupku. bermacam-macam ia memberikan kesan, kelabu, jingga, merah dan biru. sedangkan aku masih berada ditempat yang sama dengan periode waktu yang berbeda, rasa jenuh yang menggelayut tak bisa ku tampik dengan satu-dua kata, ia menjelma dan terus menghantuiku untuk segera membuat perubahan, karena secara harfiah hidup ini tidak boleh monoton, hidup harus luas, besar dan penuh wawasan, ini adalah kali pertama bagiku menulis dan mencurahkan apa yang ada dalam pikiran ini di blog, kemarin? entahlah mungkin aku memang terlalu naif dan sok sibuk sehingga tidak sempat untuk menulis jurnal. kalau boleh dikata sebenarnya selama ini yang salah dan kurang berusaha adalah diriku sendiri, Tuhan selalu membantu disetiap kesempatan, Tuhan selalu memperlihatkan setiap hal apa yang kuingin kan dalam hidup ini. aku yang terlalu jauh dengan-Nya, aku yang terlalu sombong tidak pernah menyapa, dan meminta pertolongannya, aku yang terlalu sok sibuk tidak pernah melantunkan ayat suci Al-Qur'an. lalu bagaimana Sang Pencipta dapat membantuku sedangkan aku meminta pertolongan-Nya dikala butuh, dikala buntu, dikala lelah... maafkan aku Tuhan, mulai saat ini aku sedang berproses menjadi orang yang lebih baik, terutama dalam menjalani setiap kehidupan yang Engkau berikan, meskipun lelah ini, keringat, tekanan pekerjaan yang tak kunjung usai, aku percaya Engkau ada bersamaku, aku percaya Engkau akan membukakan pintu impian yang selama ini kudambakan. ditengah langit kelabu, sore Jakarta, macetnya juga kesibukan yang tiada henti. Aku akan terus berusaha untuk memperbaiki diri, dan menggapai impianku menjadi kenyataan, Aku Cinta Padamu ya Rabb...