Tuesday, January 29, 2019

#1 Memoar Kisah



Hujan di Penghujung Tahun

Karya M Edil Mutakin

heavy rain via https://www.newstalkzb.co.nz

Rintikkannya sendu dan syahdu, ditengah derasnya hujan kemarin
Membawa sejuta elegi memoar dalam ingatan
Tatapanya kosong dan hampa
Karena waktu dengan kejam menggilas
Rintikan-rintikkan juga dedaunan basah

Bahkan ketika kemuning daun-daun berhamburan
Rasa itu tidak pernah hilang, terus melayang bersama angin
Aku ingin menggapai langit dalam ingatan
Aku ingin tidur terlelap bersama sabit malam
Juga, lampu-lampu langit bermandikan bintang

Dimanakah masaku akan tiba?
Sambil menghitung bulan ke dua belas yang semakin dekat
Membangkitkan memoar lagi...
Derasnya semakin menjadi, nada lagu berkumandang
Ditengah dinginnya malam ini

Harapan tak kunjung datang mengabarkan alkisah,
Renunganku menuntun jalan gamang
Dua pilihan, menydudutkan pandangan
Haruskah ku teruskan jalan ini?
Atau menutupnya seperti hujan yang lalu?


ARAH


Karya M Edil Mutakin

Dentangan kisah menguar, membara
Satire kelambu bermain arah
Mengarak bersama jiwa-jiwa
Psttt... hilang di Ngarai sauh

Membidik domba dalam ilalang
Namun bidikku hampa, apa iya?
Jengah rasanya
Ah, hanya sembalun sunyi pikirku

Biar, biarkan saja aku!!
Mengais sepucuk surat dari petuah ilahi
Akan hujatan fatamorgana
Atau malaikat penulis iman

Satu berlalu, musim menguning
Mengumbar janji-janji palsu
Dalam gemulai pena
Sembari terbuai sengkarut sesal
Yang tak pernah usai


0 comments:

Post a Comment